Slik Road Maritim sudah ada pada abad pertama masehi, yang mana
menghubungkan China dengan negara-negara di Timur Tengah. Semasa kepemimpinan
Presiden Xi Jinping tahun 2013, yang mengeluarkan ambisinya membuat program “ One
Belt One Road “. Program OBOR sendiri digunakan untuk membangun jalur
dagang di negara-negara tetangga seperti, Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa.
China yang memiliki proyek OBOR dan sekarang telah direvisi menjadi BRI (
Belt Road Inisiative ). Terkait proyek ini, pada 27 April 2019 lalu
baru saja dilakukan penandatanganan 23 Memorandum of Understanding (MoU) antara
sejumlah pebisnis Indonesia dan China dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) II Belt Road Initiative (BRI) di Beijing.
Kelebihan program ini sendiri adalah menyediakan dana yang besar
bagi anggotanya. China bahkan dikabarkan menggelontorkan dana sebesar US$150
miliar atau setara Rp 2.137,6 triliun per tahun. Dana itu bisa dipinjam negara
peserta program tersebut untuk membangun infrastruktur mereka. Sementara itu,
untuk Indonesia OBOR sudah sangat membantu dalam membangun sejumlah proyek, di
antaranya adalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, proyek PLTA Sungai
Klayan, dan Pembangunan kawasan industri Tanah Kuning. Pendanaan proyek-proyek
tersebut dilakukan dengan skema business to business atau B to B. Selain itu,
Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari rencana besar pembangunan
infrastruktur di dalam inisiatif Jalur Sutra Maritim. Terakhir, Jalur Sutra
Maritim sejalan dengan visi Poros Maritim Dunia Indonesia. Presiden Joko Widodo
(Jokowi) menilai ASEAN menjadi kunci sukses Jalur Sutra Maritim dalam pertemuan
Belt and Road di Beijing, Tiongkok, pada 14–15 Mei 2017. Saat ini, juga sedang terjadi masa transisi dimana
kualitas hidup masyarakat meningkat sehingga
salah satu keuntungan yang biasa dimiliki di China yaitu pekerja yang murah juga menurun sehingga China harus
menemukan cara baru untuk kembali
mendapatkan keuntungan dalam perdagangan di era global ini. Oleh karena itu, Xi Jinping mempromosikan “One Belt One
Road” pada pertemuan Partai Komunis China
di Beijing sebagai salah satu cara agar mereka kembali mendapatkan keutamaan dalam berdagang. Salah satu caranya adalah
mempromosikan keuntungan dan kelebihan
dari pembangunan besar-besaran yang dilakukan oleh Pemerintahan Beijing dan
dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan China di
Tanah asing tersebut. Selain itu, China juga
akan mempromosikan standar China yang akan menjadi acuan dalam perdagangan di
negara-negara “OBOR”.
negara-negara “OBOR”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar